Golden Money Changer (GMC) Bandung

Sesuai dengan judulnya, post ini bakalan mereview tentang tempat penukaran uang (Money Changer). Di Bandung sendiri, banyak money changer di daerah Jl. Otista&Jl. Dago.
Akhir bulan ini gue berencana pergi ke Malaysia buat pertukaran pelajar selama 2 minggu (doang) #Ceilaaaaa. Ini pengalaman pertama pergi ke luar negeri, sekalinya ke luar langsung ngewakilin nama kampus xoxo. Otomatis dong disana gue harus punya uang dalam bentuk MYR (Malaysia Ringgit), karena waktu keberangkatan semakin mepet, kemarin gue sempetin pergi ke Golden Money Changer (GMC). Di sisa postingan ini gue bakal nyebut Golden Money Changer sebagai GMC ya, males ngetik, panjang. Hehehehe.

ID-nya KTP, tapi waktu balik dari Malay kan duit sisa, waktu gue tukerin ke IDR sm Mbak-nya diminta Paspor dan KTP. Dibawah jempol gue itu ada ttd ya.

Kenapa GMC? Karena menurut saran dari temen&keluarga gue yang udah pernah ke luar negeri, GMC ini tempat yang paling murah dibanding money changer lainnya. GMC ini di Bandung ada 2 tempat, GMC Otista dengan lampu-lampunya yang meriyaaaaah banget. Kalau lewat bangunan ini di malam hari keliatan jelas banget deh, soalnya eye catching banget! Serta satu lagi GMC Dago buat yang satu ini bangunannya kaku, lebih mirip bangunan kantor jaman dulu, tempatnya di sebelah Kartika Sari. Kemarin pilihan gue jatuh di GMC Dago karena tempatnya yang lebih dekat sama kampus (fyi kampus gue di Jl. P.H Mustofa).

Gue datang ke sana jam 8.45, 15 menit setelah buka. Oh iya jam operasionalnya bisa diliat di website resmi GMC ya. Walaupun baru 15 menit, tempatnya udah lumayan penuh. Gue sebelum kesana baca review juga karena pertama kali, takutnya kaya orang katro yang kebengong-bengong. Di salah satu blog disebutkan harus mengambil nomor antrian, lalu mengisi formulir. Tapi kemarin waktu gue masuk, Pak Satpam nanya "Mba maaf, nukernya dibawah Rp. 10.000.000 (10juta) atau diatas Rp. 10.000.000?" jawab jujur ya, karena kalau dibawah 10juta, bisa langsung masuk antrian khusus dan gak perlu ngambil nomor antrian.Barang yang harus dibawa hanya Uang yang akan ditukar dan KTP/SIM. Karena gue nuker dibawah 10juta, jadi gue review penukaran dibawah 10juta ya.

Setelah antri nanti kita dihadapkan ke Mbak-Mbak (mungkin sejenis Teller-nya) disitu bakalan ditanya-tanya, kira-kira gini isi convo antara gue dan mbak-mbaknya:

Mbak: Ada yang bisa dibantu? Mau nuker ke mata uang mana?
Gue: Mau ke Ringgit Malaysia, Mbak.
Mbak: Oh ya, Malaysia Ringgit (MYR) Rate-nya Rp. 3.550. Mau nuker berapa? (per tanggal 16-02-2015 pukul 08:58:29)
Gue: Rp. 2.200.000, Mbak.
Mbak: *dia ngeluarin Calc terus ngitung* Nih mba jadinya RM619 ya *sambil liatin hasil itungan dia*
Gue: *Ngangguk-ngangguk padahal gak ngerti, orang hasil itungannya koma) Oh ya mba ya. *Gue kasiin duitnya*
Mbak: *Ngitungin duit* Oke mba, jadinya RM619 ya dan ada kembalian Rp. 2500.

Terus dia minta KTP/SIM, masukin data diri gue ke komputer terakhir dia nanyain nomer tlp. Setelah bukti tercetak, dia minta tanda tangan (harus sesuai dengan yang ada di KTP ya). Udah gitu selesai deh kita harus nunggu lagi, duduk aja santai. Gak sampe 5 menit, kita dipanggil lagi buat ngambil hasil penukaran serta uang kembalian. Nanti juga dikasih amplop kok buat bawa uang hasilnya, jadi gak usah repot-repot bawa amplop sendiri ya:-)
Di convo tadi ada tulisan yang gue italic, maksud gue nyantumin tanggal dan jam adalah karena Rate nya itu berubah setiap saat. Gue juga gak tau itungannya per jam atau per menit, temen gue yang antri setengah jam kemudian dengan jumlah uang yang sama malah dapet Ringgit lebih banyak dan banyak kembaliannya. Huhuhu.

Segini aja review gue, semoga mencerahkan dan setelah baca ini jadi gak bingung lagi ya. Bhaaaay

UPDATE!!

Ternyata yang eyecacthing itu bukan banguanan GMC, tapi anotha money changer. Tempatnya yang di Otista pun sama kaya yang di Dago, kaku.